1. Lahirnya Pancasila diilhami gagasan-gagasan besar dunia dan pengalaman bangsa-bangsa lain.
Seperti dijelaskan dalam teori Von Savigny yang saya kutip dari buku “Pokok-pokok materi Pendidikan Pancasila” karya Moesadin Malik, IR., M.SI yaitu bahwa setiap bangsa mempunyai jiwanya masing-masing yang disebut Volkgeist (Jiwa rakyat / Jiwa bangsa). Jadi sebelum bangsa Indonesia melahirkan Pancasila sebagai jiwa atau kepribadian bangsa, ada bangsa-bangsa lain yang sebelumnya sudah melahirkan jiwa atau kepribadian bangsa itu sendiri. Dilihat dari pengalaman bangsa-bangsa lain itu yang setelah merdeka dan mendirikan suatu negara, negara mereka lebih diakui oleh dunia dan sudah memiliki cita-cita dan tujuan yang jelas, sehingga memudahkan untuk meningkatkan kesejahteraan warga negara tersebut. Maka ketika Indonesia mendirikan negara (Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945), disahkan lah Pancasila oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) sebagai dasar Negara Republik Indonesia.
2. Pancasila berakar pada kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
Yang dimaksud berakar pada kepribadian bangsa Indonesia sendiri adalah seperti yang dikatakan oleh Prof. Mr. A. G. Pringgo Digdo dalam tulisan beliau “Sekitar Pancasila”, mengatakan bahwa tanggal 1 Juni 1945 adalah hari lahir istilah Pancasila, sedangkan Pancasila itu sendiri telah ada sejak dahulu kala bersamaan dengan adanya bangsa Indonesia. Disini sudah jelas, Pancasila itu diambil dari kepribadian kita , pandangan hidup dan cita-cita bangsa Indonesia.
Setelah dijabarkan pandangan saya terhadap dua pernyataan di atas, menurut saya dua pernyataan di atas tidaklah bertentangan karena menurut saya, pernyataan yang pertama adalah untuk menyatakan bahwa Indonesia meresmikan atau memperkenalkan ‘Pancasila’ sebagai ideologi dan kepribadian bangsa yang membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain yang sudah lebih dulu merdeka dan diakui oleh negara di dunia. Sedangkan pernyataan yang ke dua adalah untuk menyatakan bahwa isi atau kandungan dari Pancasila itu sendiri berasal dari perilaku, pemikiran, serta pandangan bangsa Indonesia itu sendiri.
Lalu apakah pancasila sebagai ideologi gado-gado? Jelas, karena kandungan dari Pancasila merupakan pedoman dan memberikan pandangan dalam semua segi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia yang akan saya jelaskan pada setiap silanya, sebagai berikut:
Pada sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”, di sini kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, kita diajarkan agar taat menjalankan ibadah sebagai umat beragama, mengetahui tindakan apa mana yang baik dan yang buruk, serta bagaimana kita mensyukuri,memanfaatkan serta melestarikan kekayaan alam yang telah diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Pada sila ke dua “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, di sini diajarkan bagaimana kita sesama manusia harus bersikap adil dan memiliki moral yang beradab sehingga dalam kehidupan ini kita memiliki akhlak dan budi pekerti yang bisa meningkatkan harkat dan martabat manusia serta menciptakan ketentraman.
Pada sila ke tiga “Persatuan Indonesia”, di sini kita sebagai rakyat Indonesia diajarkan bagaimana menumbuhkan rasa nasionalisme untuk mempermudah dalam mempererat tali persaudaraan sehingga terciptalah persatuan dan kesatuan di Indonesia.
Pada sila ke empat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”, di sini kita diajarkan untuk hidup berdemokrasi dimana manusia bebas untuk mengemukakan pendapat yang mungkin bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kepentingan seluruh rakyat Indonesia, dan pendapat ini pun sifatnya tidak memaksa karena baik atau buruknya dinilai oleh banyak orang.
Pada sila ke lima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”, di sini kita diajarkan dan diberikan kesempatan agar bisa menjaga hubungan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjaga hubungan antara seluruh rakyat Indonesia beserta hubungan dengan lingkungan sekitar.
Terima kasih ...... sudah jadi inspirasi tugas saya atas tulisan ini...
BalasHapusmakasih yaaa...artikelnya ngebantu banget!!!
BalasHapusthanks yooo..!!!!