Halo Assalamu'alaykum

Rabu, 07 Maret 2012

PENALARAN INDUKTIF

Assalamu’allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Berikut merupakan pembahasan mengenai PENALARAN INDUKTIF

Penalaran Metode Induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Lebih jelasnya merupakan proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi) atau dapat diartikan juga sebagai penarikan kesimpulan berupa prinsip atau bersikap umum berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Tes penalaran induktif mengukur kemampuan yang penting untuk menyelesaikan masalah. Tes tersebut juga disebut tes penalaran abstrak atau tes gaya diagramatik. Tes penalaran induktif mengukur kemampuan untuk secara fleksibel menangani informasi yang tidak dikenal dan menemukan solusi. Orang yang nilainya baik dalam tes ini memiliki kemampuan besar untuk berpikir baik secara konseptual maupun analitikal.

Macam-macam bentuk dari penalaran metode induktif , yaitu :

A) GENERALISASI

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili.
Generalisasi juga di sebut induksi tidak sempurna ( lengkap ). Guna menghindari generalisasi yang terburu – buru, Aristoteles berpendapat bahwa bentuk induksi semacam ini harus di dasarkan pada pemeriksaan atas seluruh fakta yang berhubungan, tapi semacam ini jarang di capai. Jadi kita harus mencari jalan yang lebih prakis guna membuat generalisasi yang sah. Adapun tiga cara untuk menentukan generalisasi :

a). Menambah jumlah kasus yang di uji, juga dapat menambah probabilitas sehatnya generalisasi. Maka harus seksama dan kritis untuk menentukan apakah generalisasi ( mencapai probabilitas ).
b). Hendaknya melihat adakah sample yang di selidiki cukup representatif mewakili kelompok yang di periksa.
c). Apabila ada kekecualian, apakah juga di perhitungkan dan di perhatikan dalam membuat dan melancarkan generalisasi?

B) ANALOGI

Analogi Induktif adalah suatu cara berfikir yang di dasarkan pada persamaan yang nyata dan terbukti. Jika memiliki suatu kesamaan dari yang penting, maka dapat di simpulkan serupa dalam beberapa karakteristik lainnya. Apabila hanya terdapat persamaan kebetulan dan perbandingan untuk sekedar penjelasan, maka kita tidak dapat membuat suatu kesimpulan.
Pemikiran ini berangkat dari suatu kejadian khusus ke suatu kejadian khususnya lainnya, dan menyimpulkan bahwa apa yang benar pada yang satu juga akan benar pada yang lain.

C) HUBUNGAN KAUSALITAS

Hubungan kausalitas merupakan sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau sebaliknya. Pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan akibat ke sebab. Ada 3 jenis hubungan kausal, yaitu:

1) Hubungan sebab-akibat.
Hubungan sebab-akibat dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan kesimpulan yang menjadi akibat. Pada pola sebab ke akibat, gagasan pokok merupakan akibat, sedangkan gagasan penjelas sebagai sebab.
2) Hubungan akibat-sebab.
Hubungan akibat-sebab dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu dianalisis untuk mencari sebabnya.
3) Hubungan sebab-akibat-akibat.
Hubungan sebab-akibat-akibat dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua, seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.

Semoga bermanfaat 
Wassalamu’allaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

http://ami26chan.wordpress.com/2011/02/19/penalaran-induktif/
http://abdoez.multiply.com/journal/item/239?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Penalaran&action=edit
http://id.wikipedia.org
http://zainal-muttaqin.blogspot.com/2010/03/penalaran-induktif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar