ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN
KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN CEPAT SAJI MCDONALD’S
(Studi
Kasus Konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok)
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia tahun 2013
sudah sangat maju, berbagai macam tipe rumah makan mulai dari tempat yang hanya
sekedar untuk menikmati makanan rumahan dengan menu sederhana hingga rumah makan mewah yang
menyajikan berbagai macam menu unik dan mewah bertaraf internasional akan mudah
ditemui terurtama di kota yang sudah berkembang seperti JABODETABEK (Jakarta,
Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Diantara berbagai macam rumah makan yang ada, rumah
makan yang paling banyak diminati baik dari kalangan anak-anak hingga orang tua
adalah rumah makan cepat saji (fast food).
Semakin meningkatnya permintaan konsumen terhadap rumah makan cepat saji tentu
merupakan peluang besar bagi para investor untuk berlomba mengembangkan bisnis
rumah makan cepat saji dengan membuka cabang baru. Hal
ini membuat persaingan yang sangat terlihat jelas di antara rumah makan cepat
saji di Indonesia.
Rumah makan cepat saji yang paling sering saya temui
dan ramai dikunjungi adalah rumah makan cepat saji yang menyediakan menu paket
seperti nasi dan ayam goreng dilengkapi dengan menu lainnya seperti burger, ice
cream, dan makanan pelengkap lainnya. Di Indonesia sudah banyak berkembang
rumah makan cepat saji yang menyediakan menu tersebut, diantaranya adalah
McDonald’s, Kentucky Fried Chicken (KFC), A & W
All American Food, California Fried Chicken (CFC), dan Texas Chicken. Rumah
makan cepat saji ini tentu memiliki kelebihan dan strategi masing-masing yang
dapat menarik minat konsumen agar mengkonsumsi produk yang mereka tawarkan.
Salah satu rumah makan cepat saji yang berkembang
pesat dan sudah memiliki banyak pelanggan di Indonesia maupun di dunia
Internasional adalah McDonald’s. Rumah makan cepat
saji McDonald's hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70
dari McDonald's seluruh dunia. Pada tanggal 22 Februari 1991, restoran
McDonald's di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew
dan 26 manajer.
Pesatnya perkembangan rumah makan tersebut membuat laba
McDonald’s pusat di Amerika Serikat naik 1,4 % sepanjang tahun 2012. Tahun
lalu, McDonald’s berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 6,82 miliar atau
sekitar Rp 65,7 triliun. (www.merdeka.com/uang/lima-restoran-cepat-saji-terbesar-di-indonesia/mc-donald039s.html)
Pada tanggal 25 Maret 2013 McDonald’s membuka cabang
baru yang terletak di Kelapa Dua, Depok. Tempat yang sangat strategis karena jaraknya
tidak jauh dari kampus G Universitas Gunadarma yang memiliki jumlah mahasiswa
cukup banyak dan kemungkinan tidak sedikit dari mahasiswa Universitas Gunadarma
yang merupakan konsumen setia McDonald’s.
Konsumen yang datang ke McDonald’s tentu memiliki
berbagai macam pertimbangan hingga akhirnya memutuskan untuk datang dan membeli
produk yang ada di McDonald’s Kelapa Dua. Agar produsen dapat mempertahankan
dan meningkatkan kepuasan konsumen, produsen harus mengetahui faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
Hal tersebut yang memotivasi saya ingin melakukan
penelitian dengan judul “ANALISIS
PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH
MAKAN CEPAT SAJI MCDONALD’S (Studi Kasus Konsumen
McDonald’s Kelapa Dua, Depok)”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Seberapa
besar pengaruh faktor produk terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua,
Depok?
2. Seberapa
besar pengaruh faktor harga terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua,
Depok?
3. Seberapa
besar pengaruh faktor promosi terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua,
Depok?
4. Seberapa
besar pengaruh faktor saluran distribusi terhadap kepuasan konsumen McDonald’s
Kelapa Dua, Depok?
5. Seberapa
besar pengaruh faktor kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen McDonald’s
Kelapa Dua, Depok?
1.3
Batasan
Masalah
Penelitian ini membatasi ruang lingkup penelitian
pada pengkajian pengaruh faktor produk, harga, promosi, dan saluran distribusi
(bauran pemasaran), serta kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen
McDonald’s Kelapa Dua, Depok sebagai objek penelitian dengan menggunakan
analisis stasistik SPSS.
1.4
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang sudah
disebutkan, analisis terhadap konsumen McDonald’s ini tentu memiliki tujuan.
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.
Untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh faktor produk terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua.
2.
Untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh faktor harga terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua.
3.
Untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh faktor promosi terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua.
4.
Untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh faktor saluran distribusi terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa
Dua.
5.
Untuk menganalisis dan mengetahui
pengaruh faktor kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa
Dua.
1.5
Manfaat
Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
menghasilkan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat
Akademis:
untuk menambah
pengetahuan penulis serta pembaca dan juga sebagai sumber informasi yang dapat
digunakan untuk membantu pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam upaya meningkatkan
kepuasan konsumen.
2. Manfaat
Praktis
Sebagai
informasi ilmiah yang dapat menjadi bahan acuan, sumbangan data, informasi dan
pemikiran bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian tentang kepuasan
konsumen dan membantu produsen dalam merumuskan upaya – upaya untuk
meningkatkan kepuasan konsumen.
1.6
Metode
Penelitian
Dalam penelitian ilmiah ini metode penelitian
yang digunakan untuk memperoleh data adalah:
1.6.1
Objek
Penelitian
Objek penelitian dalam
penelitian ilmiah ini adalah konsumen McDonald’s yang berlokasi di Kelapa Dua,
Depok.
1.6.2
Data
/ Variabel yang Digunakan
Data yang digunakan
dalam penelitian ilmiah ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang
bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung
dari sumbernya dengan wawancara dan survey memberikan pertanyaan dalam bentuk
kuisioner tertutup kepada konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok. Data sekunder
diperoleh dari buku dan referensi internet.
1.6.3
Metode
Pengumpulan Data
Untuk memperoleh
data-data yang diperlukan dalam penelitian ilmiah ini, penulis menggunakan
metode sebagai berikut:
1. Riset
Kepustakaan
Pengumpulan data
diambil dari buku-buku, penelitian sebelumnya, dan referensi
internet yang ada
hubungannya dengan penelitian ilmiah ini sebagai latar belakang pengetahuan.
2. Wawancara
Metode
pengumpulan
data dilakukan penulis melalui
wawancara kepada pihak yang kompeten untuk memperoleh data yang dibutuhkan
dalam
penyusunan penelitian
ilmiah ini.
3. Metode Angket (kuisioner)
Pengumpulan data
dilakukan dengan cara menyebar kuisioner untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ilmiah
ini.
1.6.4
Kerangka
Pemikiran dan Hipotesis
Semakin meningkatnya
pertumbuhan rumah makan cepat saji menuntut para produsen untuk meningkatkan
kualitasnya baik dalam segi kualitas produk, harga, promosi, dan saluran
distribusi (bauran pemasaran), serta kualitas pelayanan. Akan tetapi, produsen
harus mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen. Dari
uraian tersebut dapat digambarkan kerangka pemikiran seperti pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
1.
Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas (independent).
Variabel dependent adalah kepuasan
konsumen (Y).
2.
Variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependent).
Variabel independent dalam penelitian
ini adalah produk (X1), harga (X2),
promosi (X3), saluran distribusi (X4), dan kualitas pelayanan (X5).
Hipotesis merupakan hasil sementara terhadap masalah penelitian
yang masih dapat dicari kebenarannya. Berdasarkan
rumusan masalah, maka dapat disimpulkan hipotesis sementara sebagai berikut:
H1 : Variabel produk (X1) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) rumah makan cepat saji McDonald’s Kelapa Dua.
H2 :Variabel harga (X2) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y)
rumah makan cepat saji McDonald’s Kelapa Dua.
H3 : Variabel promosi (X3) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y)
rumah makan cepat saji McDonald’s Kelapa Dua.
H4 : Variabel saluran distribusi (X4)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen (Y) rumah makan cepat saji McDonald’s Kelapa Dua.
H5 : Variabel kualitas pelayanan (X5) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen (Y) rumah makan cepat saji McDonald’s Kelapa Dua.
1.6.5
Alat
Analisis yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif, yaitu
penulis menganalisis masalah dengan cara mengumpulkan data yang
didapat kemudian melakukan penarikan kesimpulan menggunakan hasil yang didapat
dari analisis statistik SPSS. Analisis menggunakan:
1. Uji
Validitas dan Uji Reliabilitas
Teknik untuk mengukur
validitas kuesioner adalah dengan menghitung korelasi antar data pada
masing-masing pernyataan dengan skor total. Item Instrumen dianggap Valid jika
r hitung > r tabel maka dinyatakan valid. Menurut Sekaran (Duwi Priyatno,
2012:187) Untuk menentukan suatu instrumen reliabel atau tidak maka bisa
menggunakan batas nilai Alpha 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang
baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.
2. Uji
Asumsi Klasik
a. Uji
Multikolinearitas
Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna
diantara variabel bebas (korelasinya 1 atau mendekati 1). Metode uji
multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan Inflation Factor (VIF)
pada model regresi (Duwi Priyatno, 2012:151).
b. Uji
Autokorelasi
Model regresi yang baik
adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Metode pengujian menggunakan
uji Durbin-Watson (DW test) (Duwi Priyatno, 2012:172).
3. Analisis
Regresi Linier Berganda
Analisis liner berganda
digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua variabel independen atau
lebih terhadap satu variabel dependen (Duwi Priyatno, 2012:127). Persamaan
regresi linier berganda dengan 5 variabel independen adalah:
Y
= a + b1X1 + b2X2+ b3X3+
b4X4+ b5X5
Y =
Nilai prediksi variabel dependen
a =
Konstanta
bn = Koefisien regresi
Xn = Variabel independen
4. Uji
Koefisien Determinasi (R2)
Pada output SPSS Model
Summary angka pada kolom R Square (R2) diubah ke bentuk persen, yang
artinya persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen (Duwi Priyatno, 2012:134).
5. Uji
Hipotesis
a. Uji
statistik F
Menggunakan F hitung
dan F tabel. Jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima, dan jika F hitung > F
tabel maka Ho ditolak. Berdasarkan signifikansi, jika signifikansi < 0,05
maka Ho ditolak, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima (Duwi
Priyatno, 2012:138).
b. Uji
statistik T
Menggunakan T hitung
dan T tabel. Jika T hitung ≤ T tabel maka Ho diterima, dan jika T hitung > T
tabel maka Ho ditolak. Berdasarkan signifikansi, jika signifikansi < 0,05
maka Ho ditolak, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima (Duwi
Priyatno, 2012:139).
well, major kita beda, tp ada pertanyaan besar (karena di major saya gabisa)
BalasHapusapakah valid jika objek penelitian tersebut baru?
i mean, kalo kita ngomongin quality service, mutlak butuh data lebih jauh, paling gampang statistika kepuasan pelanggan kala bulanan atau tahunan... dan saya pikir objek masalah yg terlalu baru gabisa menyajikan itu
kita bedah tata bahasanya
1.pemborosan diksi
"sangat terlihat jelas"
lalu pada masalah (5poin rumusan masalah dan tujuan)
jelas sebuah pemborosan ketika lima poin tersebut berisi hal yg sama, cuma beda 1 kata, kenapa ga dijadikan 1 poin besar aja?
3.memekerjakan, bukan mempekerjakan
memengaruhi, bukan mempengaruhi
4. diksi luar dicetak.miring (burger, ice cream)
5. ketika ada kata seperti atau misalnya, pada poin yg disebutkan gabisa dikasi tambahan dan lain lain
5.pada sub tujuan, tak perlu tambahan untuk, karena pemaknaanya sudah melesap
6.pada sub batasan masalah kalimat pertama, ga perlu memakai kata "penelitian" ampe dua kali, cukup yg pertama aja
7. mungkin sub 1.6 maksudnya metodologi, karena metode sudah sub yg gabis diperkecil
8. di batasan masalah juga, mencegah ambiguitas, baiknya ditulis "faktor;"
8.penyebutan contoh makanan cepat saji, kekna sengaja kelompok impor kan ya? CFC jgn ditulis, itu lokal, segaris ama sabana fried chicken atau ul ul
maap bawel,
"karena sesungguhnya mending dicek mahasiswa daripada dirobek dosen pembimbing" - mahasiswa akut