Halo Assalamu'alaykum

Minggu, 09 Juni 2013

PROPOSAL PENELITIAN


ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN CEPAT SAJI MCDONALD’S
(Studi Kasus Konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok)



                                                                     FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
JAKARTA
 2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia tahun 2013 sudah sangat maju, berbagai macam tipe rumah makan mulai dari tempat yang hanya sekedar untuk menikmati makanan rumahan dengan menu sederhana hingga rumah makan mewah yang menyajikan berbagai macam menu unik dan mewah bertaraf internasional akan mudah ditemui terurtama di kota yang sudah berkembang seperti JABODETABEK (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi).
Diantara berbagai macam rumah makan yang ada, rumah makan yang paling banyak diminati baik dari kalangan anak-anak hingga orang tua adalah rumah makan cepat saji (fast food). Semakin meningkatnya permintaan konsumen terhadap rumah makan cepat saji tentu merupakan peluang besar bagi para investor untuk berlomba mengembangkan bisnis rumah makan cepat saji dengan membuka cabang baru. Hal ini membuat persaingan yang sangat terlihat jelas di antara rumah makan cepat saji di Indonesia.
Rumah makan cepat saji yang paling sering saya temui dan ramai dikunjungi adalah rumah makan cepat saji yang menyediakan menu paket seperti nasi dan ayam goreng dilengkapi dengan menu lainnya seperti burger, ice cream, dan makanan pelengkap lainnya. Di Indonesia sudah banyak berkembang rumah makan cepat saji yang menyediakan menu tersebut, diantaranya adalah McDonald’s, Kentucky Fried Chicken (KFC), A & W All American Food, California Fried Chicken (CFC), dan Texas Chicken. Rumah makan cepat saji ini tentu memiliki kelebihan dan strategi masing-masing yang dapat menarik minat konsumen agar mengkonsumsi produk yang mereka tawarkan.
Salah satu rumah makan cepat saji yang berkembang pesat dan sudah memiliki banyak pelanggan di Indonesia maupun di dunia Internasional adalah McDonald’s. Rumah makan cepat saji McDonald's hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan negara ke 70 dari McDonald's seluruh dunia. Pada tanggal 22 Februari 1991, restoran McDonald's di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer.
Pesatnya perkembangan rumah makan tersebut membuat laba McDonald’s pusat di Amerika Serikat naik 1,4 % sepanjang tahun 2012. Tahun lalu, McDonald’s berhasil mencatatkan pendapatan sebesar USD 6,82 miliar atau sekitar Rp 65,7 triliun. (www.merdeka.com/uang/lima-restoran-cepat-saji-terbesar-di-indonesia/mc-donald039s.html)
Pada tanggal 25 Maret 2013 McDonald’s membuka cabang baru yang terletak di Kelapa Dua, Depok. Tempat yang sangat strategis karena jaraknya tidak jauh dari kampus G Universitas Gunadarma yang memiliki jumlah mahasiswa cukup banyak dan kemungkinan tidak sedikit dari mahasiswa Universitas Gunadarma yang merupakan konsumen setia McDonald’s.
Konsumen yang datang ke McDonald’s tentu memiliki berbagai macam pertimbangan hingga akhirnya memutuskan untuk datang dan membeli produk yang ada di McDonald’s Kelapa Dua. Agar produsen dapat mempertahankan dan meningkatkan kepuasan konsumen, produsen harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
Hal tersebut yang memotivasi saya ingin melakukan penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN CEPAT SAJI MCDONALD’S (Studi Kasus Konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok)”.


1.2   Rumusan Masalah
                        Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.    Seberapa besar pengaruh faktor produk terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok?
2.    Seberapa besar pengaruh faktor harga terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok?
3.    Seberapa besar pengaruh faktor promosi terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok?
4.    Seberapa besar pengaruh faktor saluran distribusi terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok?
5.    Seberapa besar pengaruh faktor kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok?

1.3   Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi ruang lingkup penelitian pada pengkajian pengaruh faktor produk, harga, promosi, dan saluran distribusi (bauran pemasaran), serta kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok sebagai objek penelitian dengan menggunakan analisis stasistik SPSS.

1.4   Tujuan Penelitian
            Berdasarkan permasalahan yang sudah disebutkan, analisis terhadap konsumen McDonald’s ini tentu memiliki tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.         Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh faktor produk terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua.
2.         Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh faktor harga terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua.
3.         Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh faktor promosi terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua.
4.         Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh faktor saluran distribusi terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua.
5.         Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh faktor kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen McDonald’s Kelapa Dua.

1.5   Manfaat Penelitian
                        Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat sebagai berikut:
1.      Manfaat Akademis:
untuk menambah pengetahuan penulis serta pembaca dan juga sebagai sumber informasi yang dapat digunakan untuk membantu pengembangan ilmu pengetahuan terutama dalam upaya meningkatkan kepuasan konsumen.
2.      Manfaat Praktis
Sebagai informasi ilmiah yang dapat menjadi bahan acuan, sumbangan data, informasi dan pemikiran bagi peneliti selanjutnya dalam penelitian tentang kepuasan konsumen dan membantu produsen dalam merumuskan upaya – upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen.

1.6   Metode Penelitian
                        Dalam penelitian ilmiah ini metode penelitian yang digunakan untuk memperoleh data adalah:
1.6.1        Objek Penelitian
      Objek penelitian dalam penelitian ilmiah ini adalah konsumen McDonald’s yang berlokasi di Kelapa Dua, Depok.
1.6.2        Data / Variabel yang Digunakan
      Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif yang bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari sumbernya dengan wawancara dan survey memberikan pertanyaan dalam bentuk kuisioner tertutup kepada konsumen McDonald’s Kelapa Dua, Depok. Data sekunder diperoleh dari buku dan referensi internet.
1.6.3        Metode Pengumpulan Data
      Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ilmiah ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1.      Riset Kepustakaan
Pengumpulan data diambil dari buku-buku, penelitian sebelumnya, dan referensi internet yang ada hubungannya dengan penelitian ilmiah ini sebagai latar belakang pengetahuan.
2.      Wawancara
Metode pengumpulan data dilakukan penulis melalui wawancara kepada pihak yang kompeten untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ilmiah ini.
3.       Metode Angket (kuisioner)
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuisioner untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penyusunan penelitian ilmiah ini.
1.6.4        Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
      Semakin meningkatnya pertumbuhan rumah makan cepat saji menuntut para produsen untuk meningkatkan kualitasnya baik dalam segi kualitas produk, harga, promosi, dan saluran distribusi (bauran pemasaran), serta kualitas pelayanan. Akan tetapi, produsen harus mengetahui faktor apa yang paling mempengaruhi kepuasan konsumen. Dari uraian tersebut dapat digambarkan kerangka pemikiran seperti pada Gambar 1.1.


     


Rounded Rectangle:      H1
      
     H2
     H3
     
     H4

     H5














                  Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran  

1.      Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (independent). Variabel dependent adalah kepuasan konsumen (Y).
2.      Variabel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (dependent). Variabel independent dalam penelitian ini adalah produk  (X1), harga (X2), promosi (X3), saluran distribusi (X4), dan kualitas pelayanan (X5).

      Hipotesis merupakan hasil sementara terhadap masalah penelitian yang masih dapat dicari kebenarannya. Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan hipotesis sementara sebagai berikut:
H1             : Variabel produk (X1) berpengaruh positif dan                                   signifikan terhadap kepuasan  konsumen (Y)                                      rumah makan cepat saji McDonald’s Kelapa Dua.
H2             :Variabel harga (X2) berpengaruh positif dan                                      signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) rumah                makan cepat saji McDonald’s Kelapa Dua.
H3             : Variabel promosi (X3) berpengaruh positif dan                                 signifikan terhadap kepuasan konsumen (Y) rumah                makan cepat saji McDonald’s Kelapa Dua.
H4             : Variabel saluran distribusi (X4) berpengaruh                                     positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen                (Y) rumah makan cepat saji McDonald’s Kelapa                                 Dua.
H5             : Variabel kualitas pelayanan (X5) berpengaruh                                   positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen                (Y) rumah makan cepat saji McDonald’s Kelapa                                 Dua.
1.6.5        Alat Analisis yang Digunakan
      Alat analisis yang digunakan oleh penulis adalah analisis deskriptif, yaitu penulis menganalisis masalah dengan cara mengumpulkan data yang didapat kemudian melakukan penarikan kesimpulan menggunakan hasil yang didapat dari analisis statistik SPSS. Analisis menggunakan:
1.      Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total. Item Instrumen dianggap Valid jika r hitung > r tabel maka dinyatakan valid. Menurut Sekaran (Duwi Priyatno, 2012:187) Untuk menentukan suatu instrumen reliabel atau tidak maka bisa menggunakan batas nilai Alpha 0,6. Reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik.
2.      Uji Asumsi Klasik
a.       Uji Multikolinearitas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna diantara variabel bebas (korelasinya 1 atau mendekati 1). Metode uji multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan Inflation Factor (VIF) pada model regresi (Duwi Priyatno, 2012:151).
b.      Uji Autokorelasi
Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) (Duwi Priyatno, 2012:172).
3.      Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis liner berganda digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh antara dua variabel independen atau lebih terhadap satu variabel dependen (Duwi Priyatno, 2012:127). Persamaan regresi linier berganda dengan 5 variabel independen adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5
           Y         = Nilai prediksi variabel dependen
           a          = Konstanta
           bn            = Koefisien regresi
           Xn          = Variabel independen

4.      Uji Koefisien Determinasi (R2)
Pada output SPSS Model Summary angka pada kolom R Square (R2) diubah ke bentuk persen, yang artinya persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (Duwi Priyatno, 2012:134).
5.      Uji Hipotesis
a.       Uji statistik F
Menggunakan F hitung dan F tabel. Jika F hitung ≤ F tabel maka Ho diterima, dan jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak. Berdasarkan signifikansi, jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima (Duwi Priyatno, 2012:138).
b.      Uji statistik T
Menggunakan T hitung dan T tabel. Jika T hitung ≤ T tabel maka Ho diterima, dan jika T hitung > T tabel maka Ho ditolak. Berdasarkan signifikansi, jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak, dan jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima (Duwi Priyatno, 2012:139).

1 komentar:

  1. well, major kita beda, tp ada pertanyaan besar (karena di major saya gabisa)
    apakah valid jika objek penelitian tersebut baru?
    i mean, kalo kita ngomongin quality service, mutlak butuh data lebih jauh, paling gampang statistika kepuasan pelanggan kala bulanan atau tahunan... dan saya pikir objek masalah yg terlalu baru gabisa menyajikan itu

    kita bedah tata bahasanya
    1.pemborosan diksi

    "sangat terlihat jelas"

    lalu pada masalah (5poin rumusan masalah dan tujuan)
    jelas sebuah pemborosan ketika lima poin tersebut berisi hal yg sama, cuma beda 1 kata, kenapa ga dijadikan 1 poin besar aja?

    3.memekerjakan, bukan mempekerjakan
    memengaruhi, bukan mempengaruhi

    4. diksi luar dicetak.miring (burger, ice cream)

    5. ketika ada kata seperti atau misalnya, pada poin yg disebutkan gabisa dikasi tambahan dan lain lain

    5.pada sub tujuan, tak perlu tambahan untuk, karena pemaknaanya sudah melesap

    6.pada sub batasan masalah kalimat pertama, ga perlu memakai kata "penelitian" ampe dua kali, cukup yg pertama aja

    7. mungkin sub 1.6 maksudnya metodologi, karena metode sudah sub yg gabis diperkecil

    8. di batasan masalah juga, mencegah ambiguitas, baiknya ditulis "faktor;"

    8.penyebutan contoh makanan cepat saji, kekna sengaja kelompok impor kan ya? CFC jgn ditulis, itu lokal, segaris ama sabana fried chicken atau ul ul

    maap bawel,
    "karena sesungguhnya mending dicek mahasiswa daripada dirobek dosen pembimbing" - mahasiswa akut

    BalasHapus