Halo Assalamu'alaykum

Senin, 26 Mei 2014

PERAN PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DALAM MENDUKUNG DUNIA BISNIS



4EA01
ATIKA RAMADANTI                     (11210210)
DIAN PURNAMA SARI                  (19210375)
PUTRI NURAINI WIDIYANTI      (15210461)
                                                 PUTRI SARDY HARTATI                (15210466)
RAHMI DEWI KOMALASARI      (15210585)




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2014





I.                   PENDAHULUAN

Di zaman yang sudah semakin maju seperti sekarang ini persaingan dalam dunia bisnis sangatlah ketat, apalagi tahun 2015 akan diberlakukan pasar bebas ASEAN atau Asean Economic Community (AEC) dimana produk-produk dan tenaga kerja asing dari Negara tetangga akan masuk dengan bebas. Produk-produk yang diimpor maupun diekspor dari semua negara yang tergabung dalam AEC akan dibebaskan dari biaya pajak yang  biasanya menjadi hambatan bagi importir dan eksportir.
Produk yang berkualitas, tenaga kompeten dan terampil tentunya tidak cukup karena daya saing bisnis semakin besar. Penguasaanteknologidan bahasa asing akan menjadi faktor penunjang pentingbahkan menjadi faktor wajib dalam persaingan di dunia bisnis.
Belajar bahasa inggris sangatlah penting agar tidak tertinggal dengan negara-negara lainnya. Tentunya belajar bahasa inggris memerlukan waktu yang tidak sebentar dan biaya yang tidak sedikit, selain itu juga harus dilatih secara konsisten tetapi setelah dapat menguasai dan lancar berbahasa inggris maka akan terasa manfaatnya.
Bahasa inggris merupakan bahasa internasional yang berfungsi sebagai alat komunikasi bagi orang-orang diseluruh dunia. Kemampuan berkomunikasi dengan bahasa Inggris dapat digunakan dalam berbagai aspek kehidupan seperti dalam aspek ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, hukum, dan lainnya.
Dari sekian banyak aspek kehidupan, aspek yang memerlukan bahasa Inggris adalah aspek ekonomi, karena aspek ekonomi merupakan aspek vital dalam perkembangan sebuah negara. Dengan kemampuan berbahasa Inggris yang baik maka akan mempermudah pelaku ekonomi dalam melakukan kegiatan perekonomian.
Kegiatan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari kerjasama bisnis dengan negara lainnya, kerjasama bisnis ini bisa berbentuk kegiatan ekspor-impor, joint venture, akuisisi, merger, kegiatan di bidang pariwisata, dan bentuk kerjasama lainnya. Dari latar belakang yang sudah dijelaskan maka penulis akan membahas tentang bagaimana peran penguasaan bahasa inggris dalam mendukung dunia bisnis.
           
II.                PEMBAHASAN

Salah satu kegunaan penguasaan bahasa inggris adalah dapat menunjang dan mendukung perkembangan bisnis di Indonesia. Penguasaan bahasa Inggris tidak hanya diperlukan bagi pimpinan perusahaan, melainkan juga para karyawannya. Dalam memilih karyawan beberapa perusahaan menggunakan bahasa Inggris dalam melakukan sesi wawancara atau interview. Kebanyakan bisnis internasional dilakukan dalam berbahasa inggris, bahkan sekarang ini perusahaan-perusahaan besar menetapkan nilai TOEFL bagi calon pelamar pekerjaan.
Penguasaan bahasa Inggris dalam bisnis selain mendukung bagi karyawan juga mendukung bagi perkembangan perusahaan itu sendiri, contohnya dalam kerjasama bisnis adalah kegiatan ekspor-impor, joint venture, akuisisi, dan merger.
Ekspor adalah kegiatan mengirimkan atau memperdagangkan barang atau jasa ke luar negeri dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Impor adalah kegiatan membeli barang atau jasa dari negara lain. Orang atau badan yang melakukan kegiatan ekspor disebut eksportir, sedangkan orang atau badan yang melakukan kegiatan impor adalah importir. Melalui kegiatan ekspor ini suatu Negara akan memperoleh devisa (alat pembayaran luar negeri) yang sangat diperlukan untuk membiayai proses pembangunan bangsa. Kegiatan ekspor memegang peranan yang cukup penting dalam rangka pengendalian inflasi dan mendorong produksi dalam negeri, khususnya komoditi yang akan diekspor.
Negara pada umumnya akan sangat mendorong agar ekspor meningkat. Banyak cara atau kebijakan yang ditempuh oleh suatu Negara dalam rangka mendorong ekspor antara lain:
·           Perbaikan atau rehabilitasi kapasitas produksi, khususnya komoditi ekspor.
·           Diversifikasi dalam komposisi ekspor, yaitu mengadakan perubahan-perubahan susunan barang-barang ekspor dengan jalan meningkatkan barang-barang ekspor lama ataupun menambah jenis hasil ekspor baru.
·           Peningkatan mutu barang yang akan diekspor sehingga menambah nilai.
·           Perluasan daerah pemasaran di luar negeri.
·           Memperkuat lembaga-lembaga pemasaran seperti penyempurnaan tata niaga komoditi ekspor nonmigas.
·           Pengolahan lebih lanjut serta perbaikan pola pemasaran hasil produksinya.
Suatu kegiatan ekspor dapat berkembang jika barang-barang adalah barang-barang yang laku di luar negeri serta mendatangkan keuntungan bagi yang menjual (eksportir). Di sisi lain kegiatan ekspor juga harus mendatangkan manfaat bagi si pembeli (importir).
Dalam kegiatan ekspor-impor, penguasaan bahasa Inggris dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan produk, misalnya dalam komunikasi baik komunikasi antar pelaku ekspor-impor ataupun komunikasi produsen dengan konsumen, misalnya promosi berupa iklan, halaman website, dan kemasan produk yang menggunakan bahasa inggris sehingga pelaku ekspor-impor maupun konsumen dapat mengetahui informasi mengenai perusahaan dan produknya secara lengkap tanpa hambatan dalam masalah bahasa.
Untuk memperluas bisnisnya, dua atau lebih perusahaan independen biasanya menyetor modal bersama untuk menciptakan perusahaan baru. Joint venture adalah bentuk kerjasama antar beberapa perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat dalam jangka waktu tertentu. Biasanya kerja sama berakhir setelah tujuan tercapai atau pekerjaan selesai. Perbedaan antara joint venture dengan persekutuan firma (CV) adalah umur joint venture jauh lebih pendek dari pada umur persekutuan yang biasa.
Anggota joint venture disebut venture / partner / sekutu. Sekutu bisa perseorangan, persekutuan (firma atau CV), dan bisa pula perseroan terbatas (PT). Pada umumnya, semua sekutu ikut mengelola jalannya perusahaan. Salah satunya sebagai managing partner atau sekutu pemimpin.
Contoh perusahaan yang melakukan joint venture adalah:
·         Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) yang merupakan joint venture antara PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dan Bali Tourism Development Corporation (BTDC) dari pihak Indonesia dengan Emaar Properties daripihak Arab. LTDC bertempat di Indonesia
·         AutoAlliance International (joint venture antara Ford dengan Mazda)
·         Infineum (joint venture antara ExxonMobil dengan Shell)
·         Brewers Retail Inc. (joint venture antara Inbev, Molson Coors dengan Sapporo Breweries)
·         Bank DnB NORD (joint venture antara DnB NOR dengan NORD/LB)
·         Equilon (joint venture antara Texaco dengan Shell)
·         Strategic Alliance (joint venture antara Northwest Airlines dengan KLM Royal Dutch Airlines)
·         LG.Philips Components (joint venture antara LG dengan Philips)
·         NUMMI (joint venture antara General Motors dengan Toyota)
·         Penske Truck Leasing (joint venture antara GE dengan Penske)
·         Sony Ericsson (joint venture antara Sony dengan Ericsson)
·         TNK-BP (joint venture antara BP dengan TNK (Tyumen Oil Co.))
·         Verizon Wireless (joint venture antara Verizon Communications dengan Vodafone)
·         CW Television Network (joint venture antara CBS Corporation dengan Warner Bros.)
·         The Baseball Network (joint venture antara ABC, NBC, dengan Major League Baseball)
·         The Prime Time Entertainment Network from the Prime Time Consortium (joint venture antara Warner Bros. dengan the Chris-Craft group of independent stations.)
·         The XFL (joint venture antara NBC dengan World Wrestling Entertainment)
·         The Nokia Siemens Networks (joint venture antara Nokia dengan Siemens AG)
·         Fujitsu Siemens Computers (joint venture antara Fujitsu dengan Siemens AG)
·         The Balfour Beatty Skanska, construction contractors (joint venture antara Balfour Beatty dengan Skanska)
·         Shell-Mex and BP (joint venture antara Royal Dutch Shell dengan British Petroleum, 1931-1975)
·         United Launch Alliance (ULA) (joint venture antara Boeing dengan Lockheed Martin).
·         Sony BMG Music Entertainment Sony Music Entertainment (joint venture antara (part of Sony) dengan Bertelsmann Music Group (part of Bertelsmann)
·         MSNBC (joint venture antara Microsoft dengan NBC Universal)
·         Hulu (joint venture antara NBC Universal dengan News Corp)
·         GlobalFoundries (joint venture antara AMD dengan Advanced Technology Investment Co. (ATIC))
·         Borusan Enerji (joint venture antara Borusan Holding dengan EnBW AG)
·         Nova Pictures (joint venture antara Columbia Pictures, HBO, dengan CBS)
Di dalam joint venture bentuk kerjasama yang dilakukan merupakan perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Dalam konteks ini penguasaan bahasa Inggris merupakan faktor utama karena dapat menjadi alat penghantar dalam kerjasama yang dibentuk. Tanpa penguasan bahasa Inggris, kerjasama yang dibina akan menjadi sulit dan hal itu juga akan membawa kerugian besar bagi perusahaan karena komunikasi antar pemimpin perusahaan dapat terhambat.
Merger adalah proses difusi dua perseroan dengan salah satu diantaranya tetap berdiri dengan nama perseroannya sementara yang lain lenyap dengan segala nama dan kekayaannya dimasukan dalam perseroan yang tetap berdiri tersebut.
Merger terbagi menjadi tiga, yaitu:
a.       Merger Horizontal, adalah merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usahanya sama), misalnya merger antara dua perusahaan Roti, merger perusahaan sepatu.
b.      Merger vertikal, adalah merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan yang saling berhubungan, misalnya dalam alur produksi yang berurutan. Contohnya: perusahaan pemintalan benang merger dengan perusahaan kain, perusahaan ban merger dengan peurusahaan mobil.
c.       Konglomerat ialah merger antara berbagai perusahaan yang menghasilkan berbagai produk yang berbeda-beda dan tidak ada kaitannya, misalnya perusahaan sepatu merger dengan perusahaan elektronik, atau perusahaan mobil merger dengan perusahaan makanan. Tujuan utama konglomerat ialah untuk mencapai pertumbuhan Badan Usaha dengan cepat dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Caranya ialah dengan saling bertukar saham antara kedua perusahaan yang disatukan.

Contoh perusahaan yang melakukan Trust/Marger adalah:
·           Perusahaan perkebunan Sime Darby Bhd, Kumpulan Guthrie Bhd dan Golden Hope Plantation Bhd melakukan merger dan diambil alih oleh Synergy Drive Bhd.
·           Merger dilakukan antara Grup Wilmar International Ltd sebagai perusahaan dagang yang beroperasi di Singapura dengan Grup Kuok sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit. Perusahaan dalam Grup Wilmar yang dimerger adalah Wilmar Holding Pte Ltd (WHPL) dan Archer Daniels Midland Asia (ADM). Sedangkan perusahaan dalam Grup Kuok yang dimerger adalah PPB Oil Palm Berhard (PPBOP) PGEO Group Sdn Bhd dan Kuok Oils and Grains Pte Ltd.
·           Rabobank International Indonesia (RII) telah melakukan merger dengan Bank Haga dan Bank Hagakita setelah membeli saham mayoritas dua bank tersebut dari Grup Djarum tahun 2006. Bank Haga dan Bank Hagakita akan melebur ke Rabobank International Indonesia (RII) sebagai bank hasil penggabungan dari tiga bank.
·           Merger yang dilakukan PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan pembagian kepemilikan saham adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebesar 80 persen, PT Bina Makna Indopratama sebesar 4 persen, PT Metro Lintas Nusa 3 persen dan PT Birina Multidaya 13 persen.
·           Di China, Shanghai Automotive Industry Corp (SAIC) dan Nanjing Automobile mengumumkan penggabungan aset dan produksi atau marger. Selain menambah modal, marger juga bertujuan menggabungkan teknologi. Dengan kepemilikan saham SAIC akan menguasai 75 persen, sementara perusahaan induk Nanjing, Yuejin Motor akan menguasai 25 persen.
Holding company atau akuisisi adalah suatu perusahaan yang bertujuan untuk memiliki saham dalam satu atau lebih perusahaan lain atau mengatur satu atau lebih perusahaan lain tersebut. Contoh perusahaan yang melakukan Holding company adalah:
·           PT Semen Gresik Tbk membentuk perusahaan induk (holding company) bagi Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa. Permodalan Semen Gresik masih yang paling kuat, sedangkan pertumbuhan kinerja Semen Padang dan Tonasa berada di peringkat terbawah sehingga PT Semen Gresik Tbk melakukan Holding company untuk meningkatkan kinerja perusahaannya.
·           IBM akuisisi Diligent Technologies, sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang teknologi penyimpanan de-duplikasi (de-duplication). Lewat akuisisi ini, teknologi dan pegawai Diligent Technologies akan menjadi bagian dari unit bisnis IBM System Storage, IBM Systems and Technology Group.
·           Di California, Motorola mengakusisi perusahaan penyedia solusi pemroses video digital Terayon Communication Systems, Inc.
·           Computer Associated (CA) melakukan akuisisi pada MDY Group International, Inc, perusahaan yang bergerak untuk penyediaan jasa dan peranti lunak untuk kebutuhan pengelolaan data berbagai perusahaan.
Sedangkan untuk sektor perbankan, daftar akuisisi dapat dilihat sebagai berikut:
Nama Bank Akuisisi Saham (%)
1. Konsorsium Wishart Bank Anglomas Intl 90
2. Hana Bank + IFC Bank Bintang Manung 61
3. Triputra Persada R Bank Purba Danarta 81,49
4. Kharisma Putra K Bank Ina Perdana 55
5. Dian Intan Pertiwi Bank Finconesia 51
6. Bank Victoria Bank Swaguna 99,79
7. BoTM-UFJ+Acom Bank Nusantara P 75,41
8. Bank Commonwealth Bank Arta Niaga K 80
9. BRI Bank Jasa Arta 100
10. Bank of India Bank Swadesi 90
11. ICBC Bank Halim 90
12. Bank Index Selindo Bank Harmoni -
13. Bank Multicor Bank Windu Kentjana -
14. Bank Panin Bank Harfa 100
15. Bank Mandiri Bank Sinar H (Bali) 80
16. Mercy Corps Bank Sri Partha 68
Merger dan akuisisi merupakan salah satu cara dalam mengembangan suatu perusahaan. Dalam melakukan kedua jenis kerjasama ini, harus diikuti dengan kemampuan pengunaan bahasa Inggris yang baik. Hal ini sama seperti dalam kerjasama joint venture. Dengan penguasan bahasa Ingris yang baik kerjasama yang dilakukan akan berjalan lancar dan dapat membawa keuntungan yang besar untuk perusahaan.

III.             KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telahjabarkandiatas,makadapatsimpulkansebagaiberikut:
·         Dalam kegiatan ekspor-impor, penguasaan bahasa Inggris dapat digunakan untuk meningkatkan penjualan produk, misalnya dalam komunikasi baik komunikasi antar pelaku ekspor-impor ataupun komunikasi produsen dengan konsumen, misalnya promosi berupa iklan, halaman website, dan kemasan produk yang menggunakan bahasa inggris sehingga pelaku ekspor-impor maupun konsumen dapat mengetahui informasi mengenai perusahaan dan produknya secara lengkap tanpa hambatan dalam masalah bahasa.
·         Di dalam joint venture bentuk kerjasama yang dilakukan merupakan perusahaan yang berasal dari beberapa negara menjadi satu perusahaan untuk mencapai konsentrasi kekuatan-kekuatan ekonomi yang lebih padat. Dalam konteks ini penguasaan bahasa Inggris merupakan faktor utama karena dapat menjadi alat penghantar dalam kerjasama yang dibentuk. Tanpa penguasan bahasa Inggris, kerjasama yang dibina akan menjadi sulit dan hal itu juga akan membawa kerugian besar bagi perusahaan karena komunikasi antar pemimpin perusahaan dapat terhambat.
·         Merger dan akuisisi merupakan salah satu cara dalam mengembangan suatu perusahaan. Dalam melakukan kedua jenis kerjasama ini, harus diikuti dengan kemampuan pengunaan bahasa Inggris yang baik. Hal ini sama seperti dalam kerjasama joint venture. Dengan penguasan bahasa Ingrris yang baik kerjasama yang dilakukan akan berjalan lancar dan dapat membawa keuntungan yang besar untuk perusahaan.

IV.             DAFTAR PUSTAKA
Waluyo, Indarto dan Subroto J. 2007. Ekonomi Kontekstual: Untuk SMA & MA Kelas XI. Surakarta: Mediatama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar